Aliansi Indonesia punya motto, visi, misi, tujuan dan moral. Aliansi
Indonesia punya tugas yang paling berat, yaitu stop dan cegah LSM asing,
LSM luar negeri yang masuk ke Indonesia untuk merongrong dan mengadu
domba dengan rakyat Indonesia.
Stop dan cegah LSM dalam negeri yang menjual informasi ke luar negeri. Itu tugas Aliansi.
Motto Aliansi tidak bisa ditawar-tawar lagi. Siapa pun yang tidak
setuju dengan motto Aliansi Indonesia, walaupun itu pejabat tinggi
negara, silahkan angkat kaki dari negara kesatuan RI.
Mottonya, mengajak seluruh pejabat negara, pemerintah, TNI, Polri,
pengusaha dan masyarakat Indonesia, mari bersama-sama stop dan cegah
pungutan liar, korupsi, kolusi, nepotisme, terorisme dan narkoba, untuk
menjaga aset negara, menegakkan kebenaran dan keadilan, serta menjaga
NKRI.
Menjaga asset negara tanggung jawab rakyat Indonesia melalui Aliansi Indonesia.
Aliansi Indonesia punya hak dan kewajiban. Wajib hukumnya rakyat
Indonesia menyelamatkan aset negara. Sebelum kita menyelamatkan aset
negara, selamatkan dulu diri kita sendiri, keluarga kita, tetangga kita,
saudara kita.
Kita punya hak sebagai rakyat Indonesia untuk menikmati kekayaan
negara ini. Kita punya kewajiban menyelamatkan, tapi kita selaku rakyat
juga punya hak menikmati harta dan kekayaan negara kita dengan
sebesar-besarnya.
Menegakkan kebenaran dan keadilan itu tanggung jawab Presiden.
Presiden tidak ada kepentingan untuk partai atau yang lainnya, kecuali
hanya untuk menegakkan keadilan dan kebenaran di NKRI melalui
pembantunya yaitu kepolisian, kejaksaan, kehakiman, dan kalau ada
indikasi kerugian negara, KPK turun tangan.
Menjaga NKRI adalah tanggung jawab Panglima TNI yang membawahi Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Karena Panglima TNI adalah pembantu Presiden, maka Presiden berhak
menunjuk Panglima TNI yang benar-benar bertanggung jawab, bisa untuk
menjaga kesatuan RI.
Visi misi Aliansi Indonesia
Visi misi kami adalah mendukung pemerintah yang sah. Siapa pun yang
mengganggu Pemerintah, merongrong Pemerintah, ingin memisahkan diri dari
NKRI, Aliansi Indonesia akan jadi garda terdepan untuk menjaga NKRI,
membantu program TNI.
TNI tanpa rakyat, TNI tidak kuat, karena TNI dari rakyat untuk rakyat, kembali ke rakyat.
Lalu apa tujuannya?
Tujuannya, marilah rakyat Indonesia bersatu, berdaulat, untuk
menyelamatkan aset negara. Stop dan cegah segala kejahatan di muka bumi
Indonesia, agar masyarakat rukun, damai, sejahtera, dunia dan akherat.
Itulah tujuan Aliansi.
Kami juga punya Panca Moral. Pertama, gunakan hati. Menjadi anggota
Aliansi hatinya harus bersih. Hati kita ibarat teko, kalau kita isi
dengan air bersih, maka yang keluar adalah air bersih dan sebaliknya.
Kedua, penampilan, cara berpakaian. Kalau saya mau tidur pakaiannya
seperti ini, kalau saya mau ke kantor pakaiannya seperti ini, sesuai
kebutuhan dan keadaan. Ketiga, ucapan. Ucapan harus santun dan sopan,
karena untuk contoh bagi masyarakat.
Keempat, perilaku. Perilaku harus santun dan sopan. Kelima, evaluasi
diri. Siapa sih aku ini? Akan ke mana aku ini? Hanya satu, selamat di
dunia untuk bekal di akherat. Untuk mencapai itu, semua harus belajar di
Aliansi Indonesia. Para pejabat perlu belajar di Aliansi.
Jika kalian belajar, maka akan pintar. Kalau sudah pintar, jadinya
ngerti dan tidak bisa dibohongin orang. Jika sudah pintar dan mengerti,
maka akan berhasil dan sukses, kemudian akan kaya ilmu, kaya saudara,
kaya teman dan kaya raya.
Jika sudah kaya, maka yang akan timbul adalah sombong. Kesombongan
itu datangnya dengan tiba-tiba yang akan membawa kepada keserakahan.
Orang sombong dan serakah dibenci oleh Allah, dilarang agama. Makanya
cukup di kaya saja, sombong dan serakah buang jauh-jauh.
Kelebihan Aliansi Indonesia dengan motto, visi dan misinya
Dengan stop dan cegah pungutan liar, korupsi, kolusi, nepotisme,
Aliansi sudah menjadi KPK. Stop dan cegah terorisme, Aliansi sudah jadi
Densus 88. Stop dan cegah narkoba, Aliansi sudah jadi BNN. Dan Presiden
RI menjadi pelindung kita. Aliansi itu rakyat kok.
Apa yang akan dilakukan Aliansi jika
pemerintah, terutama Presiden tidak sesuai dengan motto, visi, misi dan
tujuan Aliansi?
Pertama, Aliansi anti demo, cukup pakai surat. Saya cermati, saya
sikapi, saya kawal kebijakan Pemerintah Pusat maupun Daerah. Kalau ada
segelintir oknum pejabat, menyalahgunakan jabatan dan wewenangnya,
mengakibatkan kerugian bagi masyarakat, Aliansi tidak akan segan-segan
“memundurkan” pejabat tersebut dengan tetap melalui jalur hukum. Aliansi
tidak akan segan-segan menangkap dan memberikannya kepada pihak yang
terkait.
Bagaimana jika ada oknum Aliansi yang menyalahgunakan amanah yang diberikan?
Aliansi tidak pernah memecat anggota, tapi kami panggil dan menanyakan.
Jika sudah tidak mau, maka kembalikan Kartu Tanda Anggota-nya. Jika
masih mau di Aliansi, maka mari kita perbaiki. Kami itu menyelamatkan
dan memperbaiki anak bangsa.
Bagaimana dengan sosialisasi ke masyarakat dengan adanya LSM sosial kontrol ini
Kami membentuk DPP yang solid, lalu kami sampaikan kepada DPD yang
solid. DPD kemudian menyampaikan kepada pengurus cabang yang solid,
kemudian selanjutnya ke anak cabang, sampai ke tingkat ranting dan anak
ranting. Ranting itu kelurahan, anak ranting tingkat RW.
Untuk sosialisasi, semua anggota dari Sabang sampai Merauke pertama
harus senang. Kedua komunikatif,dengan itu dia akan mengembangkan diri
dan bercerita sendiri. Karena kami memiliki media sosial, web dan koran
untuk menyampaikan.
Ketiga, rasa memiliki. Keempat, menjiwai apa itu Aliansi.
DPR adalah rumah partai, tapi di sini, rumah rakyat Indonesia.
Apakah ada ambisi politik di kemudiannya ketika Aliansi ini menjadi besar?
Di Aliansi Indonesia tidak ada politik dan tidak ingin menjadi partai.
Ketua Umum tidak ingin jadi pejabat, tidak ingin jadi apa-apa.
Dulu di zaman Belanda, kita ngomong begini, ditangkap oleh Belanda.
Kita sudah merdeka, maka kita harus menyelamatkan aset negara,
menegakkan keadilan dan kebenaran, menjaga kesatuan RI. Itu wajib
hukumnya, di agama pun wajib, itulah yang namanya dunia dan akherat.
Perlu dicatat, saya Ketua Umum Aliansi Indonesia siap ditembak mati,
siap dihukum seumur hidup demi membela rakyat Indonesia, demi menegakkan
keadilan dan kebenaran di NKRI. Saya tidak pamrih politik, saya tidak
pamrih apa-apa. Saya sebagai garda terdepan untuk menegakkan keadilan
den kebenaran.
Jika mati, itulah yang disebut syahid, tujuan kami. Pamrihnya hanya satu, fiddunya wal akhirah
(di dunia dan akherat). Coba lihat manusia, mencari harta, kekayaan,
istri cantik, tujuannya apa sih? Hanya satu, dunia dan akherat.
Dengan adanya Aliansi yang bisa menjadi “polisi, KPK, BNN, Densus”, adakah kalangan yang merasa terancam?
Jelas. Tadi disebutkan ada LSM agama, ecek-ecek, dan Plat Merah. Jadi
kalau ada yang merasa Aliansi sebagai batu sandungan, adalah oknum yang
tidak suka negara ini damai, oknum yang tidak suka koruptor distop.
Aliansi telah menyelamatkan aset negara triliunan tahun ini. Dari
mana? Orang mau narkoba ketemu Aliansi, tidak jadi. Orang mau merakit
bom, ketemu Aliansi, mundur. Orang koruptor, dikejar sama Aliansi.
Berapa banyak uang yang diselamatkan Aliansi dari Sabang sampai Merauke.
Terkait narkoba, apakah eksekusi mati bagi bandar narkoba sudah tepat?
Saya punya usulan, pengguna narkoba tidak boleh dihukum, harus
direhabilitasi. Tetapi pengedar dan bandar narkoba, silahkan dihukum
seberat-beratnya. Tapi kalau bisa jangan dihukum mati. Buatkan penjara
sendiri khusus bandar dan pengedar. Karena pencabut nyawa itu hanya
Allah, tidak ada manusia menghakimi.
Lebih baiknya dipenjara seumur hidup atau sampai mati, supaya bisa
bertaubat dan menjalankan ibadah sampai mati. Tidak boleh dibesuk sampai
mati. Itu pun sudah dimatikan. Isinya hanya satu, yaitu ibadah. Karena
hukuman mati tidak akan bisa menyelesaikan, justeru yang timbul adalah
dendam dari keluarganya. Kita harus punya aturan yang jelas.
Bagaimana dengan hukuman bagi koruptor?
Sama, Koruptor itu sama dengan narkoba. Koruptor di atas satu milyar,
masukkan penjara. Jadikan satu koruptor dengan pengedar narkoba. Sebab
koruptor menghancurkan rakyat. Jika tidak melanggar HAM, aturan harus
kita tetapkan.
Hukum kita ini masih sangat lemah, karena adanya korupsi, kolusi dan nepotisme. Koruptor sekarang ini melakukan nepotisme.
Sudah sebesar apa kekuatan Aliansi untuk rakyat dan negara?
Aliansi masih seumur jagung. Meski demikian, dalam umur sekitar tiga
tahun, Aliansi sudah memiliki 420 Dewan Pimpinan Cabang dan 34 DPD.
Aliansi bukan organisasi massa, bukan partai politik, tapi “lembaga
tinggi negara”.
Maka itu, mari bersama-sama menegakkan keadilan dan kebenaran melaui Aliansi Indonesia.
+ comments + 15 comments
Save NKRI
Bagus ini aliansi
Kalau ada temuan dilapangan katakanlah gratipikasi dan jelas datanya apa yg harus dilakukan langkah pertamanya
Bagaimana kalau ada yg mau daptar jadi anggota.apa di perbolehkan.syaratnya
Kalau ada orang aliansi yg menyalah gunakan wewenang gimana? Apakah aliansi ini ada hubungannya dengan PPDB SMA/SMP? Adakah tugasnya untuk memasukkan siswa yg tidak lolos di suatu Sekolah dengan menggunakan embel-embel Lembaga Aliansi Indonesia?
Frengki wibowo
Luar biasa patut untuk dikembangkan
Aliansi berdiri diatas kepentingan rakyat yang merasa tertindas oleh uknum yang ingin memperkayakan diri dengan cara yang tidak sesuai dengan undang-undang dan merugikan rakyat, maka Aliansi hadir sebagai untuk mencegah, menyetop, dan akan memproses sehingga asset negara tetap terjaga dari kurupsi, nepotesme, dan anarkhis sehingga mengganggu stabilitas hidup bernegara dan berbangsa
PNS juga bisa jadi anggota?
Syarat menjadi anggota mhon info dn petunjuk dn ini wa saya .trimaksih ardana dri bali.081239879763
Mantap👍 setiap lembaga itu bagus, tergantung person dan oknum yg memgendarai...
Apakah anggota aliansi langsung jadi PNS seperti polisi atau tidak?
Aliansi,,,pastinya banyak anggota di dalamnya....bagaimana dng kesejahteraan ya????adakah triknya???
Bagai mana bentuk hukum pidana dan perdata dalam uu aliansi?
Di daerah saya banyak sekali kejanggalan di bidang pengurusan ke pemerintahan, namun saya bisa apa tidak punya wewenang untuk mengatasinya
Post a Comment